Amblas
Jurang dibagian belakang art shop milik A.A. Gde Alit yang longsor. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Bencana longsor terjadi di Kecamatan Tegalalang. Art shop milik A.A. Gde Alit amblas ke jurang di Desa Tegalalang, Kamis (21/12). Akibatnya, barbagai kerajinan kayu pada art shop yang dikontrak oleh Oswaldus Santus itu pun jatuh ke sungai yang ada di bawah jurang. Total kerugian mencapai Rp 50 Juta.

Informasi dihimpun, sejak Rabu (20/12), sebenarnya sudah terjadi retakan di art shop ukuran 10×3 meter tersebut. Oswaldus yang mulai resah langsung menggeser sejumlah barang kerajinan dari retakan tersebut. Termasuk juga melarang dua karyawannya yakni Simin dan Alfonso untuk bekerja Kamis hari ini.

“Setelah beberapa hari diguyur hujan, tiba-tiba saja terjadi retakan di art shop pada Rabu kemarin, “ ungkap Kapolsek Tegalalang AKP Nyoman Merta Kariana.

Baca juga:  Langgar Awig Desa Adat, Dua Warga Terancam Dikeluarkan dari Desa Adat Jero Kuta Pejeng

Kamis pagi, sekitar pukul 09.30 wita, tiba-tiba saja terasa seperti gempa bumi, yang langsung diikuti dengan bagian belakang artshop sepanjang 20 x 1 meter amblas ke jurang di blakang art shop itu. “Jurang di belakang art shop itu dalam sekali, perkiraan kami ada sekitar 20 hingga 50 meter itu dalamnya, “ bebernya.

Untungnya Simin dan Alfonso selamat, meski saat kejadian itu dua karyawan ini tengah bekerja di art shop tersebut. Menuru Kapolsek Tegalalang saat kejadian dua karyawan ini tengah berada di depan art shop. “Dua karyawan ini selamat, dan mereka langsung melapor kejadian itu ke kelian hingga ke polisi,“ ucapnya.

Baca juga:  Wisatawan Tewas Terperosok ke Jurang

Namun, akibat bencana longsor itu sejumlah barang kerajinan kayu senilai jutaan rupiah milik Oswaldus jatuh hingga ke sungai di bawah jurang tersebut, dengan total kerugian hingga Rp 50 Juta. Mereka pun berupaya mengevakuasi kembali sejumlah kerajinan yang bisa diambil. “ Sekarang mereka bersiap pindah, dan tadi katanya sedang mencari tempat aman untuk menyimpan barang kerajinan yang lain, “ katanya.

Dikatakan saat ini ada masih ada dua art shop yang masiih beroperasi di deretan bangunan art shop milik A.A. Gde Alit itu. Kapolsek pun juga menghimbau dua pengelola art shop penjual kerajinan akar tersebut untuk ikut pindah, sebab bagian belakangnya juga merupakan jurang dengan tanah yang labil. “Tadi sudah saya himbau agar mereka juga membereskan barang, demi mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,“ katanya.

Baca juga:  Sidak Pembangunan Pasar Semarapura, Bupati Minta Percepat Pengerjaan

Kapolsek Tegalalang juga menghimbau warga di wilayahnya untuk lebih berhati-hati dengan bencana tanah longsor ditengah intensitas hujan yang tinggi ini. “Daerah Tegalalang memang paling tinggi kerawanan longsor, karena itu kewaspadaan harus ditingkatkan jangan sampai ada jatuh korban jiwa,“ himbauannya.

Sementara Kepala BPBD Gianyar A.A. Gde Oka Digjaya mengatakan jajaranya sudah diturunkan ke Desa Tegalalang guna membantu proses evakuasi dari bencana longsor yang merusak sebegaian Art Shop di Desa Tegalalang itu. “Tim sudah terjun membantu evakuasi,“ ucapnya dikonfirmasi fia telepon. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *