Debu
dr. I Made Bagiada (Kanan) bersama dr. Saji (kiri)

DENPASAR, BALIPOST.com – Salah satu partikel yang terkandung dalam debu vulkanik adalah partikel silica. Partikel silica sangat berbahaya bagi kesehatan terutama paru-paru. Di samping itu, kandungan lain debu vulkanik adalah abu beracun dari awan panas. Abu ini dapat mematikan karena membuat tubuh keracunan.

“Debu vulkanik mengandung partikel yang bisa merusak, mengganggu kesehatan terutama paru-paru. Karena abu vulkanik berupa debu akan masuk ke paru-paru bagian paling terdalam,” kata dr. I Made Bagiada, Sp.PD-KP, Staf Divisi Pulmonologi Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RSUP Sanglah, Selasa (28/11).

Jika partikel debu vulkanik berukuran besar akan tersangkut di hidung karena hidung berisi bulu-bulu hidung yang menghalau debu vulkanik berukuran besar masuk pernafasan. Sedangkan partikel debu vulkanik yang berukuran kecil ini menjadi masalah karena akan mudah melalui bulu-bulu hidung dan masuk pernafasan bagian dalam.

Baca juga:  Antisipasi Warga Ngungsi, KPU Rancang Lokasi Mitigasi TPS di KRB

“Terutama ukuran micron yang tidak terlihat. Apalagi yang ukuran di bawah 10 mikron ini akan masuk ke bagian paru-paru paling dalam,” jelasnya.

Hal ini menyebabkan gangguan fungsi paru-paru, bisa infeksi akut dan bisa infeksi kronis. Gejala infeksi akut akan muncul segera. Sedangkan gejala infeksi kronik akan muncul setelah lama terpapar. Gejalanya bisa batuk-batuk dan infeksi saluran nafas.

“Tapi yang paling berbahaya itu partikel silica. Silica itu bahan untuk memotong kaca, tajam seperti pisau. Bayangkan jika itu sampai masuk ke paru-paru, bisa sampai melukai organ paling dalam. Ini paling bahaya baik jangka pendek dan jangka panjang,” jelasnya.

Baca juga:  Di Bangli, Tiga Kecamatan Terpapar Abu Vulkanik Gunung Agung

Selain itu, abu beracun dari awan panas juga sangat membahayakan bahkan mematikan. Abu beracun tersebut mengandung karbondioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida, sulfur, dll. Zat tersebut akan melewati hidung, saluran nafas, tenggorokan, lalu ke paru-paru.

Mengingat bahayanya abu vulkanik, masyakarakat diimbau agar melakukan upaya pencegahan. Yaitu menghindar dari daerah yang terpapar debu vulkanik, tidak keluar rumah terutama yang rumahnya radius 10 km dari kawah Gunung Agung, menggunakan masker jika keluar rumah, tidak minum air yang tercemar partikel letusan Gunung Agung. “Kalau pun telah meminumnya, minum air putih sebanyak-banyaknya agar zat-zat tersebut cepat terbuang dari dalam tubuh,” imbuhnya.

Baca juga:  Kodam Gelar Simulasi Vaksinasi COVID-19, Ini Alurnya

Berkaca dari pengalaman letusan gunung api lainnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang berada di sekitar gunung yang baru meletus dan terpapar debu vulkanik secara terus menerus, dapat menimbulkan kelainan pernafasan terutama jangka panjang.(citta maya/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *