Ida Sri Mpu Rekadnyani Siddanthi. (BP/ist)
BANGLI, BALIPOST.com – Ida Sri Mpu Rekadnyani Siddanthi, sulinggih Maha Gotra Catur Sanak Bali Mula yang bertempat tinggal di Geria Batur Sari Banjar Ulundanu Desa Songan Kintamani lebar. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun akibat penyakit maag yang dideritanya sejak setahun terakhir.

Jero Salin Muliawan, keponakan Ida Sri Mpu Rekadnyani Siddanthi yang juga Ketua Panitia Karya Pelebon, Minggu (20/8) mengatakan, Ida Sri Mpu Rekadnyani Siddanthi lebar pada Selasa (8/8) lalu di Geria Batur Sari. Beliau yang merupakan istri dari Ida Mpu Rekadnyana Siddantha meninggalkan lima orang putra, empat orang putri, 30 orang cucu dan empat cicit.

Baca juga:  Ida Pedanda Nabe Gde Putra Telabah Upacarai Tapakan Barong dan Rangda di Belgia

Di mata masyarakat, Ida Sri Mpu Rekadnyani Siddanthi merupakan sosok sulinggih yang sederhana. Sejak munggah sebagai sulinggih, 2004 lalu, Ida Sri Mpu Rekadnyani Siddanthi selalu melayani umat dengan baik. Sebagai Sulinggih, Ida Sri Mpu Rekadnyani betul-betul melepaskan sifat keduniawiannya. “Sebelum menjadi Sulinggih, beliau sejak tahun 1960 sudah ngiring menjadi pelayan umat di merajan agung di Songan,” terangnya.

Dikatakan Jero Salin, sesuai petunjuk Nabe beliau, rencananya upacara pelebon Ida Sri Mpu Rekadnyani Siddanthi akan dilaksanakan pada Minggu (3/9) mendatang di Tegal Suci Banjar Ulundanu Desa Songan. Selanjutnya pada Kamis (21/9), akan dilangsungkan upacara memukur atau nyekah. Pada Minggu (24/9) akan dilanjutkan upacara Nila Pati. Puncaknya pada 24-25 September meajar-ajar sekaligus nyegara gunung. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Sambut Era Baru, Pasar Oleh-oleh Lakukan Persiapan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *