gilimanuk
Belasan bangunan los di dalam Pasar Umum Gilimanuk nampak sudah diratakan. Rencananya los-los baru akan dibangun dalam satu atap. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Pasar Umum Gilimanuk mulai dibongkar untuk revitalisasi. Pembongkaran belasan bangunan di tengah untuk ratusan los pedagang saat ini sudah dihancurkan. Rencananya diganti hanya satu bangunan ditengah dengan anggaran revitalisasi Rp 1,898 Milyar.

Para pedagang yang sebelumnya menempati los saat ini juga merelokasi ke jalan kelurahan di belakang pasar. Relokasi ini dilakukan selama perbaikan berlangsung selama empat bulan. Dari pengamatan Senin (7/8), para pedagang berjualan di tengah jalan belakang pasar umum tersebut. Di ujung jalan diberikan portal seadanya agar kendaraan tidak lewat.

Dari sisi luar, aktivitas pengerjaan tidak terlihat. Pasalnya hanya bangunan di bagian tengah yang dibongkar. Sedangkan bangunan kios-kios lama yang mengelilingi Pasar tidak dibongkar.

Baca juga:  Warga Temukan Mayat Membusuk di Penarukan

Sejumlah pedagang mengaku sengaja di belakang pasar karena lokasinya dekat sehingga pelanggan tidak perlu lagi mencari. Awal rencana mereka akan di relokasi di areal Terminal Lama yang lokasinya diseberang pasar. Namun kebanyakan pedagang enggan dan memutuskan membuka lapak di belakang pasar.

Sementara itu dari pengamatan, pengerjaan sudah berlangsung selama beberapa hari. Belasan bangunan los yang dulu berjejer kini sudah diratakan. Deretan kios yang menghadap di dalam pasar juga masih membuka kendati pengerjaan berlangsung.

Dari papan informasi, pekerjaan revitalisasi Pasar Umum Gilimanuk ini dikerjakan PT John dan Ro dengan jangka waktu 120 hari kalender dengan anggaran Rp 1.890.558.000. Nilai tersebut turun Rp 1 Miliar dari pagu paket Rp 2,9 miliar.  Sejumlah bahan seperti baja penyangga bangunan dan material seperti pasir nampak berada di luar pasar.

Baca juga:  Polisi "Panen" Barang Selundupan di Gilimanuk

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana, Made Gede Budhiarta dikonfirmasi Selasa (8/8) mengatakan untuk tempat relokasi para pedagang dilakukan secara swadaya oleh pedagang sendiri. Ada yang dibelakang pasar dan sebagian memilih ke rumah sendiri dengan alasan jaraknya dekat.

Hal tersebut dilakukan setelah dilakukan sosialisasi sebelum pelaksanaan pengerjaan. Awalnya, pedagang hendak direlokasi sementara di Terminal Lama, namun mereka tidak mau. Sehingga mereka memilih di jalan belakang pasar selama pengerjaan berlangsung. Bangunan lama di dalam pasar itu nantinya akan diperbarui dengan satu bangunan. Jumlah pedagang menurutnya tidak akan bertambah maupun berkurang. Dari data retribusi (surat ketetapan retribusi), sebelumnya tercatat ada 201 pedagang di pasar Gilimanuk ini.

Baca juga:  Soal Corona, Pemprov Bali Antisipasi Cegah Kesimpangsiuran Informasi

Sementara itu dari informasi, saat ini ada dua pengerjaan revitalisasi pasar umum yang sedang dikerjakan. Selain Gilimanuk, di Pasar Anyar Banjar Tengah, Kecamatan Negara juga dilakukan perbaikan namun untuk bangunan kios. Berbeda dengan relokasi di Gilimanuk, para pedagang di kios disediakan tenda terpal milik Dinas sementara pengerjaan berlangsung. Pengerjaan ini menelan anggaran Rp 1,357 miliar. (surya dharma/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *