revitalisasi
Sejumlah tukang terlihat mengerjakan proyek Pasar Subagan di Kelurahan Subagan, Amlapura. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemkab Karangasem dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus melakukan penataan pasar tradisional yang ada di Gumi Lahar. Dimana tahun ini, pemkab akan merevitalisasi dua pasar dengan anggaran yang digelontorkan sebesar Rp. 7,4 miliar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem I Gusti Ngurah Suarta, Kamis (27/7) menjelaskan, tahun ini pihaknya hanya merevitalisasi dua pasar saja yakni Pasar Subagan yang ada di Kelurahan Subagan dan Pasar Pesangkan, Desa Selat Duda.

Baca juga:  Tahun Ini, Pasar Pula Kerthi akan Direvitalisasi

Kata dia, untuk merevitalisasi kedua pasar tersebut pihaknya menganggarkan sebesar Rp 7’4 miliar. “Untuk revitasliasasi pasar di Subagan kita anggarkan 1,4 miliar melalui dan DAK. Sementara untuk di Pesangkan sebesar Rp.6 miliar melalui dana tugas pembantuan pusat,” ungkap Suarta.

Suarta menyatakan, untuk lama pengerjaan kedua pasar tersebut memakan waktu sekitar 120 hari. Menurutnya, sejauh ini pengerjaan proyek pasar di Subagan sudah mulai tahap pengerjaan. Kata dia, sejauh ini pengerjaan pasar Subagan sudah berjalan sekitar 40 persen. Sedangkan untuk proyek pasar di Pesangkan sudah memasuki tahap tender. “Untuk proyek pusat di Pesangkan sudah tender. Dan sekarang ini tinggal pengumuman pemenang tender saja,” katanya.

Baca juga:  Minimalisir Kebocoran Pajak, Pemkab Bangun Empat Portal Pelapis Galian C

Lebihlanjut dikatakannya, selama ini keberadaan kedua pasar tersebut memang sering dikeluhkan oleh masyarakat lantaran di areal pasar kondisinya becek dan kumuh lantaran selama ini kurang tertata. Maka dari itu, pihaknya berharap dengan direvitalisasinya kedua pasar tersebut, nantinya kondisi pasar bisa jauh lebih baik dan nyaman. Dengan begitu, kenyamanan para pedagang saat berjualan dan pengunjung pasar lebih terjaga.

“Nanti pedagang di pasar-pasar tersebut akan kita tata dengan baik. Dimana nanti barang dagangan yang dijual tersebut di tata per komoditi. Misalnya untuk buah dan bumbu-bumbu dapur tenpatnya akan dibedalan. Dengan begitu pasar akan lebih kelihatan rapi dan bersih,” jelas Suarta (eka prananda/balipost)

Baca juga:  Dari Jenazah Wanita Mengapung di Pantai Sanur hingga Tiga Pria NTT Ditangkap
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *