SINGARAJA, BALIPOST.com – Meski Bandara di Buleleng telah dipastikan akan dibangun. Namun masih ada tarik ulur antara pemrakarsa, PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) dengan PT. Pembangunan Bali Mandiri (Pembari).

Terkait hal ini, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta berharap kedua belah pihak melakukan sinergi agar pembangunan bandara bisa segera terlaksana. Dikatakannya, pembangunan bandara di Bali utara ini juga merupakan komitmen pemerintah Provinsi Bali dalam upaya mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur demi kemajuan Bali ke depan.

Baca juga:  Jika Sesuai Aturan, Pungutan Desa Adat Bukan Pungli

Sudikerta juga menekankan kedua belah pihak saling merangkul agar tidak memunculkan masalah kedepannya.

Hingga saat ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan/yang mempunyai kuasa meminta kesepakatan dalam bentuk pernyataan kesiapan kedua pemrakarsa ini. Setelah itu, lokasi bandara dapat ditentukan.

Sementara, Sekda Kabupaten Buleleng, Dewa Puspaka mengatakan berbagai pihak perlu mengkaji secara mendalam dan teliti mengenai pembangunan bandara di Buleleng ini. Untuk mewujudkannya, menurutnya, analisis dan kajian yang mendalam, termasuk Amdal, sangat diperlukan.

Baca juga:  Swasta Didorong Kelola Pelabuhan dan Bandara

Terkait pembangunan bandara ini, Presiden Direktur PT. Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji Sakti, Dr. Made Mangku, mengatakan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan mencapai 2.150 hektar dengan rincian power plant seluas 150 hektar, aero city 600 hektar, runway dan terminal 1.400 hektar, yang disertai pembangunan marina internasional. (kmb/balitv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *