Truk yang baru turun dari Kapal Ferry, masih menunggu giliran agar bisa keluar dari Dermaga Padangbai. (BP/ist)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Cuaca buruk dalam tiga hari terakhir mengganggu aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Padangbai. Tersendatnya bongkar muat juga sempat menimbulkan antrean panjang kendaraan hingga di luar areal pelabuhan.

Dampak cuaca buruk itu juga masih terasa sampai Selasa (11/7), namun antrean kendaraan sudah tak sampai melubar keluar. Informasi yang dihimpun, antrean kendaran yang menunggu diseberangkan ke Pelabuhan Lembar, mengular sampai satu kilometer di luar pelabuhan.

Antrean menumpuk karena ombak besar mengakibatkan kedua dermaga tidak bisa dioperasikan secara maksinal. Dermaga II yang posisinya menjorok ke laut tidak bisa disandari semua kapal.

Baca juga:  Dari Ratusan Liter Arak Disita hingga Provinsi Terbanyak Sumbang Kasus COVID-19 Harian

Kondisi serupa juga terjadi untuk aktivitas di pelabuhan rakyat. Cuaca buruk memaksa Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai memberlakukan sistem buka tutup untuk pelayaran wisata ke Gili Trawangan, Lombok Utara. “Semua penyeberangan ke Gili kita tunda siang hari,” kata Kasi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Ketut Mulyana.

Manager Operasional ASDP Padangbai, I Wayan Rosta, mengakui cuaca buruk berdampak pada aktivitas di Pelabuhan Padangbai. Antrean panjang terjadi karena tidak semua kapal feri mau sandar di sana. “Sangat beresiko saat terjadi hantaman ombak tinggi,” katanya.

Baca juga:  Libur Lebaran, Penglipuran Diserbu Wisdom

Dari kondisi tersebut, nakhoda kapal lebih memilih antre untuk sandar dan melakukan bongkar muat di dermaga 1. Pilihan antre di dermaga 1 juga karena para nahkoda tak mau ambil resiko terkena klaim perbaikan jika kapalnya menabrak dermaga 2.

Rosta mengakui kerusakan dermaga akibat tertabrak kapal dibebankan kepada pihak kapal besangkutan. Cuaca buruk juga memaksa pihak ASDP Padangbai menunda rencana perbaikan pada dermaga 2.

Baca juga:  Rumah Tradisional Bali di Batuan

Menurut Rosta, dermaga utama itu semestinya sudah dilakukan perbaikan pada ujung landasannya (mobile bridge) karena sudah keropos dan rusak. Rencananya perbaikan dilakukan dua hari mulai Senin (10/7). Namun karena cuaca buruk, rencana perbaikan akan dijadwal ulang.

Menyikapi kondisi cuaca yang tidak bersahabat tersebut, pihak KSOP Lembar sudah mengeluarkan peringatan terhadap nahkoda kapal untuk meningkatkan kewaspadaan. KSOP Lembar juga sudah berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan (ASDP-red) agar mengoperasikan kapal berukuran besar guna mengurai kepadatan dan antrean panjang. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *