SINGARAJA, BALIPOST.com – Iklim investasi di Kabupaten Buleleng sejak Januari hingga Juni (Semester I) 2017 cukup kondusif. Dalam rentang waktu tersebut, jumlah investasi yang masuk mencapai ratusan miliar rupiah yang berasal dari berbagai sektor.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Buleleng, Putu Karuna, Rabu (5/7) menjelaskan dalam kurun enam bulan, investasi yang tercatat di Bumi Panji Sakti mencapai Rp 410.250.000.000. Asalnya dari berbagai sektor, mulai perumahan, pariwisata, perdagangan, termasuk perikanan dan pertanian. “Dari total investasi itu, Rp 80 miliar bersumber dari sektor perdagangan menengah kebawah. Yang paling besar sektor perumahan,” jelasnya.

Baca juga:  Pascapenangkapan Langsung Ditahan, Ini Pernyataan Sudikerta

Meski terlihat cukup besar, partisipasi investor lokal dalam penanaman modal rupanya masih lebih sedikit dari luar kabupaten. Hal tersebut diduga terpengaruh kemampuan finansial. “Yang tanam modal, ada yang lokal. Tetapi lebih banyak yang dari luar kabupaten, seperti Denpasar maupun luar Bali,” ungkap birokrat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini.

Meski “haus” akan investasi, ditegaskan Pemkab Buleleng tidak mengeluarkan kebijakan memberikan kelonggaran dalam perealisasian. Seluruhnya masih tetap berdasarkan peraturan dan standar operasional yang ada.

Baca juga:  Volume Air di Bendungan Terbesar di Bali Alami Penyusutan

Seperti halnya sektor perindustrian, tetap diarahkan ke kawasan Gerokgak. “Investasi tetap mengacu pada aturan. Untuk industri, kami tetap arahkan ke kawasan industri. Begitu juga dengan pariwisata. Tergantung potensi. Untuk meningkatkan investasi, kami juga terus meningkatkan kualitas pelayanan dalam pengurusan persyaratan yang diperlukan,” ucapnya.  (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *