roda
Kondisi jalan di wilayah Gunung Kunyit yang menghubungkan Dusun Gunung Kunyit-Dusun Wanasari Desa Kintamani putus saat bencana alam Februari lalu. (BP/nan)
 BANGLI, BALIPOST.com – Jalan di wilayah Gunung Kunyit yang menghubungkan Dusun Gunung Kunyit-Dusun Wanasari, Kintamani putus. Hal itu sangat menggangu aktifitas warga. Warga yang melintas dengan kendaraan roda empat dan roda dua harus berhati-hati saat melintas dilokasi, mengingat semua badan jalan sudah putus dan hanya menggunakan pinggiran jalan.

Putusnya jalan tersebut terjadi sekitar  empat bulan lalu, bertepatan dengan bencana tanah longsor yang terjadi di Songan. Berdasarkan pantan di lapangan Selasa (27/6), semua badan jalan sudah putus akibat tergerus air. Panjang jalan yang putus sekitar lima meteran.

Kendaraan roda empat dan roda dua masih bisa melitas di lokasi, hanya saja pengendara harus berhati-hati, karena menggunakan sisa pinggiran jalan. Mirisnya lagi, jalan yang sudah putus malah digunakan warga bertanggungjawab sebagai tempat pembuangan sampah. Sehingga banyak tumpukan sampah plastik yang berserakan di lokasi.

Kadus Gunung Kunyit Wayan Karja saat di konfirmasi, membenarkan jalan yang menghubungkan Dusun Gunung Kunyit-Dusun Wanasari Kintamani. Kata dia, jalan yang dibangun tahun 1985,kemudian tahun 2016 di hotmik. “Jalan itu putus sejak Februari 2017 bersamaan bencana di Desa Songan. Jebolnya jalam tersebut akibat aliran air yang dibawah terdiri dari tiga aliran,salah satunya air yang mengalir dari Desa Batur Utara. Ketika hujan deras ketinggian air lebih dari 1 meter,” ungkapnya.

Baca juga:  Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Basarnas Bali Kerahkan 135 Personel

Karja mengatakan, dengan kondisi jalan tersebut, membuat warganya yang hendak melakukan aktifitas menjadi terganggu. “Warga jelas terganggu. Kami takut, jika terus dibiarkan seperti ini, nanti berpotensi menimbulkan kecelakaan,” jelasnya.

Terkait kondisi itu, pihaknya sudah menyampaikan putusnya jalan tersebut ke dinas terkait dalam hal ini Dinas PU. Bahkan dari dinas sudah turun ke lokasi, untuk mengecek jalan tersebut. “Kita sudah sampaikan ke PU. Pengecekan dari petugas PU juga sudah dilakukan. Semoga tahun ini bisa mendapat perbaikan,” harap Karja.

Baca juga:  Habiskan Anggaran Rp 2,5 M, Begini Kondisi Jalan di Bukit Abah

Hal senada juga disampaikan Kadus Wana Sari, Nyoman Kolmanjaya, dirinya menjelaskan jika jalan tersebut jebol saat bencana besar di Kintamani Februari lalu. ”Kejadiannya bersamaan dengan bencana di Desa Songan, Awan, Sukawana, Mampeh,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PU, Tata Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Bangli Made Soma menyebutkan bahwa untuk memperbaiki seluruh kerusakan infrastruktur tersebut, Pemkab Bangli kini tengah mengajukan usulan bantuan ke Kementerian Pekerjaan Umum berdasarkan data yang dimilikinya, tercatat sepanjang 11,5 kilometer ruas jalan kabupaten dan desa rusak akibat bencana alam.

Kata dia, belasan kilometer jalan rusak dengan kondisi jebol dan putus tersebut berada di enam desa yakni Desa Songan A, Songan B, Belandingan, Pinggan, Subaya dan Desa Batur. Kerusakan jalan yang paling parah berada di wilayah balik bukit Desa Songan A/B. “Kita hanya mendata jalan kabupaten dan desa. Untuk kerusakan jalan provinsi dan negara pendataannya dilakukan oleh pihak provinsi dan pusat,” jelasnya.

Baca juga:  Gubernur Koster dan Dubes Korsel Bahas Pengembangan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai

Soma menambahkan, selain merusak infrastruktur jalan, bencana alam juga mengakibatkan enam jembatan rusak. Keenam jembatan tersebut berada di wilayah Desa Belancan, Subaya, Yeh Mampeh, Pinggan-Kayupadi, Pinggan-Alas Metaum, dan Selulung-Kembangsari. dia menjelaskan, untuk memperbaiki kerusakan seluruh infrastruktur jalan dan jembatan itu pihaknya sudah melakukan langkah dan upaya yakni dengan mengajukan usulan ke Kementerian Pekerjaan Umum. Pihaknya meyakini kerusakan jalan dan jembatan tersebut akan bisa tertangani tahun ini dengan dana pasca bencana yang diberikan pemerintah pusat. “Biasanya dana pasca bencana bisa turun segera. Kemungkinan semua kerusakan tersebut tahun ini sudah bisa diperbaiki,” jelas Soma sembari menyatakana, pihaknya juga akan melakukan pembangunan lima puluh rumah untuk korban bencana alam. (eka prananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *