Bali sedang mendekati JAL untuk membuka rute reguler ke Bandara Ngurah Rai. (BP/ist)
DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Bali bergerak aktif untuk berkontribusi pada upaya mengejar target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Kini, Dinas Pariwisata Bali tengah melobi Japan Airlines agar membuka penerbangan reguler langsung dari Jepang menuju Bandara Ngurah Rai.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Gede Yuniartha Putra mengatakan, Japan Airlines sebelumnya memang pernah melayani penerbangan reguler dengan rute Narita dan Osaka di Jepang menuju Ngurah Rai. Namun, persoalan internal di Japan Airlines membuat maskapai yang kondang dengan sebutan JAL itu menutup rute ke Bali.

Namun, Agung melihat sinyal positif bahwa ada kemungkinan besar JAL akan kembali membuka rute reguler ke Bali. Dia mengaku sudah menjalin koordinasi termasuk dengan difasilitasi Kementerian Pariwisata.

Agung Yuniartha menuturkan, dirinya dan Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gede Pitana pada 2016 silam sempat bertandang ke Jepang dan bertemu pihak Japan Airlines. “Kami melakukan komunikasi, meminta agar kembali melakukan membuka penerbangan ke Bali setelah selama tujuh tahun lamanya terputus sejak 2010 lantaran kondisi perekonomian Jepang yang terpuruk,” ujarnya.

Baca juga:  Ini Dia Desa Wisata Terbaik Kemendes, Jawara Kelola BUMDes, Homestay-nya Terakses

Ternyata JAL menyambut baik upaya Dinas Pariwisata Bali dan Kemenpar. Hanya saja, JAL belum menyanggupi pembukaan penerbangan reguler karena investasinya membutuhkan dana cukup besar.

Lantaran tidak ingin menanggung risiko besar, JAL sementara menyediakan layanan charter flight terlebih dahulu sembali melihat respon penumpang. JAL merasa perlu melihat potensi pasar penerbangan dari Bali ke Jepang.

“Karena tidak mau ambil risiko besar juga. Jadi, jangan sampai saat datang ke Bali membawa penumpang, pulangnya malah kosong. Kan rugi,” terangnya.

Lebih lanjut Putra mengatakan, charter flight JAL ke Bali dilakukan selama tiga kali. Yakni pada 17 Juni, 20 Juni dan 23 Juni.

Baca juga:  Atasi Air Conectivity, AirNav Kembangkan RET di Bandara Ngurah Rai

“Pada tanggal 17 itu mengangkut 73 penumpang, selanjutnya tanggal 20 sebanyak 157 orang, dan pada 23 Juni 270 penumpang. Totalnya 500 pax (penumpang, red) selama tiga kali penerbangan,” tuturnya.

Putra menambahkan untuk potensi pasar penerbangan dari Bali tujuan Jepang sebenarnua cukup menjanjikan. Pasar itu dilayani oleh Garuda Indonesia dan AirAsia dengan tujuan Narita.

Kedua maskapai ini punya penerbangan reguler sehari sekali dengan rute Bali-Narita. Karenanya, Putra mengharapkan JAL membuka penerbangan reguler Jepang-Bali dengan rute selain Narita.

“Tapi kami harapkan jangan sampai ke Narita, karena dua maskapai kita kan sudah ada ke sana agar nanti tidak ada rebutan penumpang dalam satu tempat. Kami berharap bisa buka rute Osaka atau Haneda ke Bali,” harapnya.

Baca juga:  30 Ribu Wisnus dan 22 Ribu Wisman Saksikan #BakarTongkangFest

Dengan adanya charter flight dari JAL, Putra memprediksi kemungkinan maskapai yang telah beroperasi sejak 1 MAret 1951 itu kembali membuka penerbangan reguler kembali ke Bali sangat terbuka. “Kami sangat yakin, nantinya Japan Airlines akan membuka penerbangan reguler,” pungkasnya.

Sebelumnya pemerintah pusat sudah mencanangkan target jumlah wisman pada 2019 mencapai 20 juta orang. Sedangkan pada 2017, target jumlah wisman dipatok pada angkat 15 juta orang.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berulang kali menyatakan bahwa kunci untuk mengejar target kunjungan wisman adalah aksesibilitas. Karenanya, mantan direktur utama PT Telkom itu gencar menggandeng maskapai atau perusahaan airlines untuk membuka rute langsung dari luar negeri ke Indonesia.

Menurut Arief, maskapai punya peran penting untuk mengangkut wisman ke Indonesia. “Kami selalu concern di aksesibilitas,” tegasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *