Artefak
Satu artefak temuan dari penelitian di Situs Wasan diperkirakan berasal dari abad ke 13 Masehi. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Beberapa hari melanjutkan penelitian di Situs Wasan, Pura Puseh Wasan Banjar Blahtanah, Desa Batuan Kaler, Sukawati. Tim arkeolog dari Balai Arkeologi Bali, NTB dan NTT menemukan sejumlah benda-benda peninggalan sejarah. Artefak berupa pecahan keramik itu pun diduga berasal dari abad ke-13/14 Masehi.

Drs I Dewa Kompiang Gede, Rabu (21/6) menjelaskan, benda bersejarah ini ditemukan saat penggalian lanjutan pada Kamis (15/6) lalu sekitar pukul 10.30 wita. Setelah diidentifikasi benda-benda artefak itu berupa pecahan keramik. “Berdasarkan bentuknya, keramik ini diperkirakan telah ada pada abad ke 13/14. Selain keramik, tim peneliti juga menemukan pecahan gerabah berbentuk cucuk kendi, paso dan priuk, ” ungkapnya.

Baca juga:  Wakil UE Nilai Menlu Rusia Tak Hormati Pertemuan G20

Dikaatakan temuan penting yang terakhir ditemukan tim erkeolog adalah struktur pendukung bangunan yang sudah ada dari batu padas atau yang disebut tufa. “ Struktur pendukung bangunan ini diperkirakan salah satu bangunan induk yang sudah ada berupa Candi, “ katanya.

Ditambahkan bagian bangunan candi itu ditemukan dengan cara menggali perkotak atau per spit dengan kedalaman 25 cm ke bawah. Struktur bangunan pendukung yang ditemukan selama penggalian berukuran 167×135 cm yang tampak 6 lapis dengan ketinggian 58 cm.

Baca juga:  Ekskavasi Kerangka Manusia Purba Digelar di Pantai Karangsewu

Pasca temuan ini, pihaknya mengaku akan terus melanjutkan penelitian guna pengembangan temuan lain. “ Dari temuan tersebut kemungkinan masih ada temuan lain dari artefak yang belum ditemukan,” tandasnya.

Kepala Balai Arkeologi Bali NTB, dan NTT, Drs I Gusti Made Suarbawa, menjelaskan penelitian ini sudah dilakukan sejak Sabtu (10/6) kemarin, dan akan berlangsung selama 14 hari hingga Jumat (23/6) mendatang. “  Penelitian kali ini melibatkan 12 peneliti, bertujuan untuk mencari bangunan-bangunan pendukung Candi Wasan, “ ucapnya.

Baca juga:  Libur Lebaran, Undiksha Perpanjang Pendaftaran SMBJM

Dikatakan penelitian ini merupakan kelanjutan dari hasil temuan tahun 2016. Waktu itu ditemukan beberapa struktur bangunan yang berbahan batu padas (tufa).

Sementara itu selama dua hari penelitian kali ini, pihaknya belum bisa memprediksi jenis bangunan-bangunan yang mendukung Situs Candi Wasan ini. “Masih tahap penggalian, sementara belum kita ketahui jenis bangunannya, “ katanya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *