Polisi
Tim identifikasi polisi mengukur kedalaman gorong-gorong di luar dinding Lapas Kerobokan, Badung, Selasa (20/6) . Empat orang warga binaan Lapas Kerobokan melarikan diri yang diduga melalui gorong-gorong tersebut. (foto/eka adhiyasa)
DENPASAR, BALIPOST.com – Pascakaburnya empat narapidana (napi) asing, tim gabungan Polres Badung, Polsek Kuta Utara dan Brimob Polda Bali fokus olah TKP di lubang Lapas Kelas II A Denpasar, Jalan Tangkuban Perahu, Kerobokan, Kuta Utara, Badung. Namun upaya pengurasan air di terowongan itu tidak optimal karena cuaca, Selasa (20/6). Polisi curiga ada yang nyangkut di gorong-gorong itu karena airnya tidak mengalir.

“Kami masih difokuskan pada gorong-gorong tersebut. Dugaan ada (napi) yang nyangkut karena ada genangan air dan lubang itu panjangnya 15 meter. Kalau sudah kering baru bisa dipastikan,” tegas Kapolres Badung AKBP Yudith Satrya Hananta

Menurut Kapolres, hasil olah TKP awal ditemukan sebuah garpu di dalam gorong-gorong dan diduga dipakai mencongkel. Sementara hasil pengecekan CCTV tidak meng-cover lokasi yang diduga sementara dilalui para napi itu. Sementara CCTV di luar lapas, tepatnya sebelah barat gedung rusak. “Sekali lagi kami sampaikan ada dugaan ada napi yang terjebak,” kata AKBP Yudith, didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan Hukum dan HAM Provinsi Bali, Surung Pasaribu dan Kalapas, Tonny Nainggolan.

Baca juga:  Divonis Bersalah Kemplang Pajak, Pelaku Dihukum Penjara hingga Denda Dua Kali Lipat Kerugian Negara

Dari analisa tersebut, anggota Brimob hendak masuk ke gorong-gorong itu dan sudah mengenakan tabung oksigen serta peralatan lainnya. Namun rencana itu batal karena  hujan. “Kondisi tanahnya masih labil dan berlumpur,” ungkapnya.

Yudith menegaskan saat kering, gorong-gorong itu nampak lebih besar. Sedangkan kalau hujan dan tergenang air dan lumpur sulit masuk. “Nanti kalau sudah kering, kita dicoba lagi. Untuk memastikan apakah benar mereka lewat situ atau tidak,” ujarnya.

Baca juga:  Rumah Oknum Dewan Digerebek, Diduga Gara-gara Ini

Terkait penyelidikan, pihaknya sudah memeriksa sepuluh sipir, baik anggota maupun komandan yang bertugas saat kejadian. Selain itu, lanjut Yudith, sudah dimintai keterangan napi yang satu blok dengan keempat napi kabur itu. “Sekarang (kemarin) kami tuntaskan pemeriksaannya,” ungkap Yudith.

Sedangkan terkait keberadaan gorong -gorong itu, menurut Kalapas Tonny, sudah ada sejak lama. Gorong-gorong itu bekas parit, lalu dimanfaatkan tempat pembuangan limbah klinik Lapas.

Tim Ombusdman Republik Indonesia (ORI) Provinsi Bali juga mendatangi lapas untuk koordinasi terkait kaburnya napi tersebut. Menurut Asisten ORI Bali, Mubarok belakangan ini tahanan dan napi kabur cukup sering. “Belum sampai sebulan, ada kejadian lagi. Kami ingin tahu kondisi keamanan di dalam lapas,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat napi di Blok Bedugul LP Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Senin (19/6) lalu, diketahui kabur. Keempat napi warga negara asing (WNA), Shaun Edward Davidson alias Eddie Lonsdale (33), Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi Bin Alm (43) adal Bulgaria, Sayed Mohammed Said (31) asal India dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai (50) asal Malaysia.

Baca juga:  Sebanyak 515 Napi di Bali Sudah Terima Asimilasi

Hasil olah TKP, di belakang Poliklinik Lapas Klas II A Denpasar ditemukan lubang berukuran diameter 50 X 75 cm, diperkirakan panjang gorong-gorong 15 meter tembus ke arah barat menuju Jalan Raya Mertanadi, Kerobokan Kelod, Kuta Utara. Diduga napi itu kabur lewat gorong-gorong tersebut.(kerta negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *