NEGARA, BALIPOST.com – Kanker serviks kini membuat banyak perempuan khawatir dan menderita. Apalagi pascakematian Julia Perez akibat penyakit ini, nama penyakit kanker serviks menjadi “teror” bagi kaum perempuan.

Penyakit ini pula yang kini diderita oleh Wayan Manis (60) istri dari Ketut Madiun (70) dari Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Jembrana. Ketut Madiun termasuk warga tidak mampu. Wayan Manis dari pernikahannya dengan Madiun tidak punya anak kandung namun memiliki dua anak tiri.

Wayan Manis menderita kanker rahim sejak beberapa tahun belakangan ini namun mulai parah sejak 1,5 tahun. Dia pernah diajak berobat ke RS Negara namun dirujuk ke RS Sanglah. Namun karena tidak punya biaya dan juga tidak punya BPJS/JKN KIS sehingga Wayan Manis hanya dirawat di rumah.

Baca juga:  Sidang Mantan Rektor Unud, Pembacaan Eksepsi Jaksa Ditunda

“Untuk makan sehari-hari saja sudah susah bagaimana dengan biaya berobat. Urus BPJS juga tidak punya uang. Meski nanti punya kartu berobat tapi kami juga perlu biaya wara wiri dan transport serta makan. Kami benar-benar tidak berdaya,” kata Ketut Madiun ketika dikunjungi di rumahnya Sabtu (17/6) didampingi Kaling Samblong dan Babinsa Sangkaragung.

Madiun hanya mengandalkan hidup dari menjadi buruh serabutan dengan penghasilan tidak menentu. Jika tidak kerja Madiun hanya mengandalkan belas kasih anaknya dan kerabat yang juga tidak mampu.

Baca juga:  Beraksi Lintas Kabupaten, Pencuri Spesialis Congkel Sadel Diamankan

Madiun berharap istrinya bisa sembuh. Meski dirawat di rumah, Madiun berupaya maksimal mendampingi istrinya sebisanya. Apalagi penderitaan Wayan Manis terasa berat dan memprihatinkan karena badannya makin kurus dan lemah. Kakinya juga keduanya bengkak. “Jika pendarahan saya kesakitan dan saya tidak mampu apa-apa lagi,” katanya.

Sementara itu Kaling Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Jembrana Gede Utama Yasa mengatakan keluarga Ketut Madiun memang termasuk keluarga tidak mampu. Namun tidak mendapatkan kartu KIS. “Nanti kami upayakan pengurusan BPJS mandiri dengan dana bantuan dari donatur, sehingga nanti bisa berobat secara medis,” jelasnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Direvitalisasi, Pasar Kapal Masih Sepi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *