hujan
Rumah permanen milik Gede Kartika, warga Dusun Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Suaksada rusak berat akibat hujan deras dan angin kencang pada Selasa (13/6) malam lalu. (BP/ist)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Rumah milik Gede Kartika, Warga Dusun Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Suaksada rusak berat. Atap rumah permanen itu ambruk setelah dilanda hujan sejak Senin (12/6) lalu hingga Selasa 13/6) malam lalu. Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, rumah tidak bisa ditempati dan perlengkapan rumah tangga milik korban juga tidak bisa digunakan kembali karena tertimpa potongan kayu dan pecahan atap genteng.

Sebelum kejadian, hujan diikuti angin kencang melanda Desa Panji dan sekitarnya. Lantaran intensitas hujan tinggi dan berlangsung hampir seharian, pemilik rumah mengisi waktu dengan berkunjung ke rumah kerabatnya tidak jauh dari lokasi kejadian. Sekitar pukul 20.00 wita, tiba-tiba rangka dan atap rumah korban ambruk.

Baca juga:  Jelang Nataru, Proyeksi Kebutuhan Uang Tunai Capai Rp2,7 Triliun

Diduga, karena kayu lapuk tidak kuat menyangga atap di atasnya. Ditambah hujan deras, sehingga atap tersebut ambruk. Akibat beban berat terdengar suara benturan keras. Korban dan tetangganya terkejut dan hanya melihat dari kejauhan. Korban tidak bisa berbuat banyak dan sekarang tinggal sementara di rumah yang juga miliknya tidak jauh dari lokasi kejadian. Di rumah itu sekarang, korban bersama orangtuanya tinggal sementara menunggu perbaikan selesai.

Baca juga:  Cek Pemicu Banjir di Kota Bangli, Ini Temuan DLH

Kelian Dusun (Kadus) Kelod Kauh Marza Jaya menuturkan, kejadian yang menimpa warganya itu sudah dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bueleng. Sebelum itu, aparat desa dan kepolisian sempat membantu korban menyelamatkan perlengkapan rumah tangga.

Akan tetapi, karena saat itu waktu sudah gelap dan masih hujan deras, pihaknya menyarankan korban untuk tinggal sementara di rumah yang juga miliknya di sebelah barat lokasi kejadian. “Korban tidak di dalam rumah, sehingga tidak ada korban jiwa. Karena sebagian atapnya ambruk, sehingga rumah tidak bisa ditempati. Kerugian masih didata dan perlengkapan rumah tangga tertimpa puing atap dan rangka kayu,” katanya.

Baca juga:  Tarif Premi JKN Naik Januari 2020, Pemerintah Siapkan Rp 771,72 Miliar untuk PBI

Sementara itu, BPBD Buleleng Rabu (14/6) turun ke loaksi kejadian. Selian membantu membersihkan puing reruntuhan, petugas BPBD juga menyerahkan bantuan paket sembako dan perlengkapan rumah tangga. Bantuan itu dierahkan diterima langsung oleh korban disaksikan aparat desa setempat. Atas kejadian ini, BPBD masih melakukan pendataan dan berjanji untuk mengusulkan agar korban mendapat bantuan untuk memperbaiki rumah, sehingga bisa ditempati seperti semula. (mudiarta/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *