AMLAPURA, BALIPOST.com – Pasar rakyat yang lokasinya berada di Desa Menanga, Rendang, Karangasem cukup lama tak difungsikan. Guna memanfaatkan potensi pasar untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karangasem, sejak sepekan lalu pasar tersebut kembali dioperasikan.

Dan kedepannya, Pemkab Karangasem bakal menjadikan pasar tersebut sebagai pasar yadnya yang khusus menjual alat-alat sarana upacara. Kabag Humas dan Protokol Pemkab Karangasem, I Gede Waskita Sutadewa, Jumat (9/6) mengatakan, Pasar Menanga tersebut sebelumnya memang sempat tidak difungsikan sekitar 3 tahunan. Kata dia, melihat pasar itu cukup lama tak dimanfaatkan, pemerintah daerah berinisiatif untuk kembali memfungsikan pasar tersebut. “Pasar itu mamang cukup lama mangkrak dan baru beberapa hari kembali dibuka,” ungkap Waskita.

Baca juga:  Tiga Bulan Putus, Perbaikan Pipa PDAM di Rendang Tunggu Rekanan

Waskita menambahkan, untuk memancing para pengunjung datang ke lokasi,  sementara ini pasar tersebut dipergunakan sebagai pasar malam.

Kata dia, berdasarkan pemantaun yang telah dilakukan semenjak mulai dioperasikan kembali, warga cukup ramai yang datang untuk berbelanja sekaligus jalan-jalan ke pasar. Di lokasi juga ada tempat bermain bagi anak-anak. “Ini harus dikelola dengan baik untuk menambah PAD,” katanya.

Bahkan untuk terus mengembangkan pasar tersebut kedepannya, Wastika menyatakan, nantinya pasar itu bakal dijadikan sebagai pasar yadnya untuk menjual alat-alat upacara. Dia mencontohkan seperti bunga untuk canang, pihaknya bisa memanfaatkan hasil kebun dari warga Besakih, yang menanam bunga. “Jika sudah ditampung di sana, mereka tidak perlu lagi jauh-jauh menjual bunganya ke kabupaten lainnya seperti Klungkung, Gianyar, dan Denpasar,” tandasnya.

Baca juga:  Gudang Bulog Bali Simpan 10 Ribu Ton Beras Impor, Ini Peruntukannya

Selain itu, pihaknya juga telah memberikan pembinaan atau pelatihan-pelatihan kepada warga Munti Gunung dan warga lainnya untuk membuat canang, ceper, tamiang, dan kebutuhan upacara lainnya. Nantinya, hasil karya mereka dibeli dan dipasarkan di sana. “Setelah tanggal 14 untuk lebih membangkitkan pasar itu kita akan menjual sarana upacara,” jelas Wastika. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *