Ilustrasi. (BP/ist)
DENPASAR, BALIPOST.com – Menguap merupakan suatu gerakan refleks menarik udara secara simultan dan peregangan gendang telinga yang diakhiri dengan menghembuskan nafas. Durasi menguap rata-rata terjadi selama lima detik.

Sampai saat ini penyebab menguap memang masih belum bisa dipastikan. Ada banyak teori yang dikaitkan dengan aktivitas yang satu ini. Berikut beberapa fakta tentang menguap dikutip dari klikdokter.com :

1. Tubuh terasa segar

Efek menyegarkan setelah menguap disebabkan karena rangsangan dari arteri carotid yang tertekan saat gerakan menguap. Tekanan pada arteri carotid menyebabkan aliran darah di area wajah meningkat dan tubuh merespons dengan melepaskan hormon adenosine dan katekolamin yang berperan untuk membuat tubuh terasa segar.

Baca juga:  Hasil Rapid Test Reaktif, Beberapa Warga Tolak Dikarantina

2. Menguap sama dengan mengantuk

Banyak orang yang megaitkan keduanya. Menurut beberapa penelitian, menguap memang erat kaitannya dengan kelelahan dan merupakan episode mengantuk.

3. Bosan

Menurut penelitian, menguap juga erat kaitannya dengan kegiatan yang dilakukan berulang–ulang. Contohnya: kegiatan belajar di kelas, menyetir, belajar, dan menonton televisi.

4. Mendinginkan otak

Salah satu teori mengaitkan menguap sebagai cara mendinginkan otak. Saat menguap, hawa panas di dalam otak diyakini akan keluar karena udara dingin masuk kedalam tubuh saat mengambil nafas secara dalam.

Baca juga:  Puluhan Ribu Naker Migran Bali akan Difasilitasi Vaksinasi

5. Empati

Saat seseorang menguap biasanya orang disekitarnya akan ikut menguap. Menurut penelitian, aktivitas ini bersifat menular dan merupakan bentuk komunikasi untuk menunjukkan rasa empati kepada orang lain.

6. Mengurangi rasa tidak nyaman di telinga

Menguap juga merupakan mekanisme pertahanan tubuh saat berada di ketinggian. Caranya dengan mengurangi tekanan udara di dalam telinga tengah dan menyamakan dengan tekanan udara luar.

Baca juga:  Mitos Efek Samping Kedelai

7. Terlalu banyak makan

Saat Anda mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak, tubuh secara otomatis akan mengurai makanan dengan bantuan oksigen. Saat semua oksigen disalurkan pada organ pencernaan, organ otak akan kekurangan pasokan oksigen sehingga terjadi reaksi menguap. (Goes Arya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *