JAKARTA, BALIPOST.com – Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (Maska) mendorong pemerintah untuk fokus pada pembangunan proyek infrastruktur kereta api di luar Pulau Jawa. “Pemerintah harus segera memulai pembanguann infrastruktur kereta api di luar Jawa. Sekarang masih fokus di Jawa. Trans Sulawesi harus dimulai,” kata Ketua Umum Maska Hermanto Dwiatmoko usai buka puasa bersama Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) di Jakarta,  Rabu (31/5).

Hermanto mengingatkan, infrastruktur perkeretaapian di luar Jawa akan terus tertinggal jika pemerintah mengabaikannya. Sebab membangun infrastruktur perkeretaan memerlukan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang lama. “Pengembalian investasi pembangunan infrastruktur juga memerlukan waktu cukup lama, terlebih pembangunan infrastruktur kereta perintis,” jelasnya.

Baca juga:  Hari Kartini, AHASS Bali Berikan Diskon 21 Persen Khusus Perempuan

Sebelumnya, Kemenhub optimis, Sumatera dan Bali segera terhubung dengan kereta api cepat yang nantinya mulai dari Aceh hingga Lampung (Tran Sumutrera), Tran Jawa, dan Bali. “Konektivitas jalur kereta api ini merupakan program dari Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla agar mobilitas penduduk dan wisatawan serta perkembangan suatu wilayah dapat segera didorong,” kata Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Prasetio Budi Tjahyono.

Merespon desakan Maska, Prasetio mengatakan pembangunan perkeretaapian di luar Pulau Jawa tetap berjalan sesuai dengan rencana. Misalnya pembangunan jaringan kereta api di Sulawesi yang menghubungkan Makassar-Parepare yang diharapkan rampung tahun 2019 dengan perkiraan biaya mencapai Rp 9,3 triliun.

Baca juga:  Dinilai Positif, Dialog Menteri dengan Elite Partai

Selain itu ada juga pengembangan jaringan kereta api di wilayah Sumatera Bagian Selatan yang merupakan bagian dari Trans Sumatera yang ditargetkan selesai tahun 2017 dengan perkiraan biaya mencapai Rp 1,2 triliun.

Kemenhub juga tengah mengembangkan jaringan kereta api di wilayah Sumatera Utara, Riau-Jambi, dan Jambi-Palembang. Juga tengah digarap pembangunan jaringan kereta api Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *