BANYUWANGI, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memang tidak pernah kehabisan ide dalam menciptakan atraksi dalam bidang pariwisata. Bahkan, Banyuwangi juga sangat lihai memadukan lintas sektor dibungkus dalam pariwisata. Seperti Agro Expo yang digelar 13-20 Mei 2017 ini, selain memamerkan beragam kekayanan pertanian daerahnya, juga memadukan antara unsur wisata, edukasi, dan pengembangan inovasi pertanian.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Agro Expo bakal digelar di areal pertanian seluas 9 hektar yang berada di tengah kota. “Selama ini Agro Expo di banyak daerah hanya membawa hasil pertanian ke gedung pameran, tapi di Banyuwangi kami gelar langsung di lahannya. Ini ada proses mulai dari tanam beragam komoditas pertanian berapa bulan lalu sampai panen yang akan dilangsungkan pada 13-20 Mei nanti,” kata Bupati Anas, Jumat (12/5).

Bupati Anas memaparkan, Agro Expo akan menjadi ruang bagi petani dan pegiat pertanian untuk menampilkan produk andalannya. Dengan acara ini, sekaligus mengajak publik agar tidak ragu masuk dalam bisnis pertanian.

Baca juga:  Aston Kuta Rayakan HUT ke-10

“Selama ini anak muda gengsi mau jadi petani, padahal jika diseriusi dan dikemas baik, pendapatannya tidak kalah dari pekerja kantoran. Bekerja di kantoran gayanya saja rapi dan berdasi. Tapi soal pendapatannya, belum tentu lebih besar dari anak muda yang garap bisnis pertanian, baik terkait tanaman maupun budidaya perikanan,” ungkap Bupati Anas.

Menurut Bupati Anas, selain berwisata, Agro Expo ini akan jadi sarana efektif untuk mengedukasi publik. Masyarakat dikenalkan berbagai produk tanaman, pengunjung juga bisa langsung berkonsultasi ke tim yang sudah disiapkan.

“Misalnya mau bikin kebun di pekarangan rumahnya, bisa langsung konsultasi. Mau ternak lele, tanam padi, kembangkan jeruk atau buah naga, bisa langsung tanya. Mau ternak burung puyuh, bisa langsung tanya teknis dan keuntungannya. Termasuk kalau mau memeriksakan hewan peliharaan, kita siapkan dokter hewan,” papar Bupati Anas.

Di ajang Agro Expo, masyarakat dan wisatawan akan langsung disuguhkan hamparan lahan aneka ragam karya pertanian sejak memasuki area pameran. Dihiasi berbagai ornamen dari bambu, pengunjung bisa melintasi jembatan bambu maupun menikmati pemandangan dari ruang tinggi yang disediakan untuk menikmati pemandangan.

Baca juga:  Rencana Penataan, Petani Garam di Pantai Belatung Cemas Digusur

“Para pengunjung nanti bisa melihat aneka hortikultura, dan merasakan sensasi memetiknya langsung, mulai dari cabai merah, cabai kecil, tomat, selada, labu, kangkung, dan gambas,” ujarnya.

Ada pula tanaman pangan seperti padi organik, jagung, kedelai, dan berbagai jenis umbi. Produk perkebunan pun ditampilkan, seperti tebu dan tembakau. Tak lupa produk peternakan, seperti susu segar, daging ayam organik, daging sapi, dan telur organik. “Juga ada hamparan padi yang berwarna hitam dan jagung pelangi yang akan disiapkan menjadi ikon baru agrowisata Banyuwangi,” kata Bupati Anas.

Dia menambahkan, di sekitar lahan, nanti akan ditanami tanaman hias seperti bunga matahari. “Ini merupakan teknik pertanian lama. Untuk melindungi sawahnya dari hama, petani menanam bunga seperti bunga matahari. Ternyata, apa yang dilakukan jaman dulu itu terbukti dengan teori, ini agar hama tidak menyerang areal persawahan, tapi menyerang bunga-bunga itu. Teknik itu seperti pengalihan hama,” jelasnya.

Baca juga:  Festival BMW 2017 di Biak Bikin Penasaran Aja

Menteri Pariwisata Arief Yahya sering menyebut pariwisata itu makin kuat kalau digabungkan dengan sektor lain. Dia menyebut kolaborasi itu sebagai Indonesia Incorporated. Sport event plus pariwisata menjadi sport tourism. Agriculture dengan pariwisata, menjadi agrowisata.

Karena itu, menurut Arief, pariwisata memang jauh lebih efektif disambungkan dengan bidang lain. Bidang lain itu juga semakin tinggi valuasinya jika menempel tourism.

“Ini ide cemerlang bila mampu mengombinasikan sektor apapun menjadi dalam bentuk pariwisata. Ini membuktikan bahwa sektor pariwisata bisa memberikan dampak perekonomian dan lapangan kerja yang mudah dan murah,” kata Menpar Arief Yahya.

Ia menambahkan, melalui Agro Expo ini, Banyuwangi juga diharapkan menjadi destinasi wisata agro yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Dijelaskannya, Banyuwangi memiliki segala hal cukup berpotensi untuk mewujudkannya.

“Potensi ini merupakan peluang yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya Banyuwangi, untuk mengembangkan agro wisata Indonesia ke mancanegara, yang pada akhirnya semuanya bermuara pada peningkatan pendapatan masyarakat,” ujar Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *