pecalang
Terlihat pecalang mengawal gerombolan anak punk yang turun dari mobil pik up di Mapolsek Ubud. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com- Seorang pelajar SMP, Kadek Juana dikroyok oleh segerombolan anak punk, di depan Coco Mart Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Ubud, Selasa (9/5) pagi. Akibat kejadian ini remaja 14 tahun ini mengalami luka lebam di wajah. Sementara 4 orang pelaku langsung diringkus pecalang setempat, kemudian digiring ke Mapolsek Ubud.

Empat pelaku penganiayaan yang berpakaian ala anak punk ini seperti Edo Aditya Putra (20) asal Blitar, Gunawan (26) asal Madura, Adi (22) Kalimantan Tengah dan pemuta 16 tahun berinisial AS. Saat kejadian, ke empat pelaku diketahui masih terpengaruh minuman beralkohol.

Baca juga:  Diduga Sopir Ngantuk, Truk Nyaris Masuk Jurang

Informasi dihimpun kejadian ini berawal dari empat pelaku usai menonton konser punk di Gor Ngurah Rai, Denpasar. Kemudian mereka nongkrong hingga tertidur di depan Coco Mart Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Ubud pada Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 wita.

Beberapa jam kemudian pada Selasa pagi sekitar pukul 07.30 wita, Kadek Juana datang ke Coco Mart tersebut bermaksud bertemu dengan temannya Ngurah S asal Batubulan, Sukawati. Namun Kadek Juana malah bertemua empat berandalan di depan mini mart tersebut.

Sembari menunggu temannya, Kadek Juana pun bertanya kepada salah saorang pelaku, “kenapa mulutmu berdarah”. Menerima pertanyaan itu Edo Aditnya Putra sontak naik pitam, bahkan ia langsung menyerang Kadek Juana dengan bogem mentah. Tindakan ini diikuti tiga pelaku lainya, yang turut serta menganiaya pelajar SMP itu.

Baca juga:  Pelajar Temukan Ayahnya Tak Bernyawa di Pohon Rambutan

Takut melihat aksi penganiayaan tersebut, karyawan Coco Mart, I Gusti Ngurah Bujangga lantas menghubungi pecalang setempat. Tidak berselang lama beberapa pecalang bersama Kepala Desa Singakerta I Ketut Murja mendatangi lokasi tersebut, Kemudian menyeret ke empat pelaku ke Mapolsek Ubud menggunakan mobil pik up.

Kanit Reskrim Polsek Ubud Iptu Hadimastika yang dikonfirmasi membenarkan adanya penganiyaan itu. Namun dikatakan orang tua korban Kadek Juana tidak melanjutkan kasus tersebut ke proses hukum. “Kasus ini tidak jadi dilaporkan oleh orang tua Kadek Juana, karena ini memang hanya salah paham, sehingga mereka sudah berdamai,“ ucapnya.

Baca juga:  Di Tabanan, Pelajar Diwajibkan Nyanyi Lagu Nasional dan Baca Pancasila

Ditambahkan setelah mendapat pembinaan dari personil Polsek Ubud, empat anak punk yakni Edo Aditya Putra, Gunawan, Adi dan AS pun sudah dibebaskan Selasa Sore. “Mereka hanya diperiksa sebentar, setelah itu langsung dipulangkan,“ tandasnya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *