JAKARTA, BALIPOST.com – Go Digital merupakan jurus ampuh yang sedang gencar dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam rangka mempromosikan pariwisata Tanah Air. Dengan jurus ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya bertekad membawa gerbong kementerian yang dipimpinnya, melompat jauh menuju target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta wisatawan nusantara (wisnus) hingga tahun 2019.

Seluruh industri pariwisata tanah air saat ini mulai sadar akan pentingnya pemasaran melalui digital. Memang diperlukan pemahaman yang mendalam untuk mengetahui strategi yang efektif dalam menerapkan digital marketing di era yanh semakin tanpa batas dan borderless ini.

Baca juga:  Sepuluh Kota Paling Ramah di Dunia, Nomor 8 Ada di Klungkung

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) adalah asosiasi yang memfokuskan kegiatannya untuk pengembangan dan pertumbuhan sektor-sektor penting industri pariwisata di Indonesia. GIPI berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan RajaMICE,  event organizer profesional di kawasan Jakarta untuk menggelar “GIPI Indonesia E-Tourism Summit (GETS) 2017” yang akan diadakan pada 21 Juli 2017 di Hotel JS Luwansa Jakarta.

GIPI Indonesia E-Tourism Summit 2017 merupakan konferensi satu hari penuh yang mengusung tema “Transforming Digital Marketing to Bring Indonesia Tourism Businesses into the Next Level”. Kegiatan ini  berfokus pada penguatan dan penerapan konsep penerapan bisnis pariwisata yang terintegrasi dengan digital marketing dan mengupas berbagai keuntungan yang akan didapat.

Baca juga:  Diduga Tak Berizin, Enam Vila Disidak Satpol PP Gianyar

Konferensi ini akan diikuti oleh 10+ speakers yang memiliki kapasitas unggul terhadap isu-isu seputar pariwisata dan digital marketing. High profile participants dari kalangan Senior Managers, Business Development Director, Director of Sales and Marketing Manager, dan lain-lain.

Didien Djunaedy, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mengungkapkan media digital memiliki andil besar bagi penyebaran informasi suatu destinasi wisata maupun akomodasi wisata kepada wisatawan. Namun, tidak semua perusahaan yang berkecimpung dalam industri pariwisata menyadari pentingnya platform ini.

“Untuk itu dibutuhkan suatu konferensi yang mampu menghadirkan pakar digital marketing yang mampu memberikan insight mengenai pengaplikasian strategi digital yang berkesinambungan bagi destinasi pariwisata,” ungkap Didien di Jakarta, Rabu (3/5).

Baca juga:  Banyak Akomodasi Masih Tutup, Pelaku Pariwisata Tunggu Visa On Arrival Dibuka

Panca Sarungu selaku CEO RajaMICE dan juga menjabat Wakil Ketua  Umum GIPI Bidang MICE menambahkan “Kami berharap informasi mengenai GIPI Indonesia E-Tourism Summit 2017 ini dapat tersalurkan dengan baik kepada para pelaku industri hospitality. Sehingga mereka tidak melewatkan kesempatan untuk meraih manfaat optimal diantaranya bertemu langsung dengan perusahaan pariwisata berbasis e-commerce terkemuka dan juga pemahaman mendalam tentang tren yang akan mempengaruhi bisnis selama lima tahun ke depan.” (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *