MANGUPURA, BALIPOST.com – Perkembangan pembangunan di wilayah sangat pesat, terutama sektor akomodasi pariwisata. Meski demikian, masih banyak lahan produktif yang harus dijaga karena mampu menghasilkan padi melebih target. Salah satunya di Subak Aban, Desa Pakraman Darmasaba, Abiansemal, Badung.

Panen dan evaluasi peningkatan mutu intensif (PMI) padi oleh Dandim 1611/Badung Letkol CZI. M. Leo Pola Ardiansa bersama instansi terkait, Jumat (5/5), mampu menghasilkan gabah kering giling 6,5 ton per hektar. “Hasil produksi saat ini walau cuaca tidak menentu tapi bisa mampu menghasilkan gabang kering giling melebih target. Target awal 5 ton, tapi hasilnya 6,5 ton. Ini luar biasa,” tegas Dandim.

Oleh karena itu, ia berhadap pemda dan istansi terkait harus mampu melindungi lahan produktif dari alih fungsi lahan. Saat beberapa kali bertemu dengan Bupati Badung Giri Prasta, pihaknya selalu mengingatkan supaya melindungi petani dan menekan alih fungsi lahan. “Saat diskusi, bapak Bupati sependapat untuk menekan alih fungsi lahan. Kalau hal itu tidak dilakukan makan akan menghambat pencapaian swasembada pangan. Seperti di Subak Aban ini harus dipertahankan, justru dibantu dengan berbagai fasilitas dan itu sudah dilakukan Pemda Badung,” ungkap Leo.

Baca juga:  MUI Bali Keluarkan Panduan Shalat Ied Tak Digelar di Lapangan

Negara jadi kuat, lanjut Dandim, bila ketahanan pangannya bagus. Ia bersyukur tahun 2016, Indonesia mampu swasembada pangan, buktinya tidak impor beras. Tahun ini, Leo berharap bisa swasembada walau di tengah cuaca tidak menentu. “Presiden kita Bapak Jokowi sampai menggulirkan progam cetak sawah diantaranya di NTB, NTT dan Papua. Di papua dicetak sawah baru 1 juta hektar. Program ini harus kita dukung dan realisasikan,” ungkapnya.

Baca juga:  Gubernur Bali Apresiasi Kinerja PLN Wujudkan Komitmen Transisi Energi

Oleh karena itu, kalau ingin Indonesia kuat, ketahanan pangannya harus kokoh. Agar itu bisa dicapai kesejahteraan petani mesti jadi prioritas.

Bila Indonesia jadi negara industri, ke depan akan ketergantungan dengan pangan luar negeri. “Kami dilibatkan pencapaian swasembada pangan ini untuk mengawal supaya tidak ada penyimpangan. Kalau ada mafia langsung laporkan kepada kami. Saya bangga karena Abiansemal menjadi lumbung padinya Kabupaten Badung. Ini luar biasa,” tegas Leo yang sebentar lagi mendapat promosi jabatan ke Mabes TNI.

Baca juga:  2017, Kunjungan Wisatawan ke Gianyar Capai 3,8 Juta

Sementara Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Pangan Badung, Ir Wayan Witra mewakili Kadis menyampaikan, panen padi sawah dalam rangka PMI sukses karena telah dilakukan meningkatkan, optimalisasi SDM dan SDA serta memanfaatkan teknologi. Kondisi iklim tidak menentu seperti sekarang ini paling dirasakan para petani. Meski demikian hasil panen di subak tersebut mampu melebihi target.

Bimbingan penyuluh dan didukung penerapan teknologi akan mampu meningkatkan produksi pertanian dan diharapkan mendukung swasembada beras 2017. “Penerapan pupuk berimbang juga bisa meningkatkan produksi. Jangan bakar jerami karena akan mengurangi tingkat kadar organik dan kesuburan tanah. Kami sarankan petani tetap menerapkan pola tanam dua kali padi, satu kali palawija,” tegasnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *