Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (kedua kiri) ditemani Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersiap menanam pohon ulin di halaman tengah Istana, Jakarta, Kamis (2/3). (BP/ant)
JAKARTA, BALIPOST.com – Langkah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membidik wisatawan mancanegara (wisman) asal Timur Tengah pasca-kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mulai membuahkan hasil. Upaya Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjadikan raja negeri kaya minyak itu sebagai endorser turisme Indonesia ternyata menjadi jurus ampuh.

Menurut Arief, ada kenaikan signifikan tentang jumlah wisman asal Timur Tengah. Tahun lalu jumlah wisman Timur Tengah yang berkunjung ke Indonesia mencapai 240 ribu orang. Jumlah itu memang meningkat dibanding 2015 yang hanya diangka 150 ribu.

Karenanya, Arief sengaja menggenjot upaya menjaring wisman Timur Tengah. “Terakhir naik 30 persen. Tahun ini kami naikkan lagi 50 persen, naik jadi 350 ribu orang. Hal itu karena Raja Salman endorser wisatawan Middle East,” kata Arief dalam konferensi pers MasterCard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2017 di Jakarta, Rabu (3/5).

Jurus Arief menjaring wisman Timur Tengah tentu menggeber promosi di luar negeri. “Seperti iklan saat King Salman saat datang ke Indonesia, kami pakai pemasaran lewat media televisi Al Jazeera. Lalu kerja sama B to B (bussiness to bussiness) kemudian B to C (bussiness to consumer, red),” tutur peraih penghargaan Marketeer of the Year 2013 dari MarkPlus itu.

Baca juga:  Kemenpar Ajak TA/TO Timur Tengah Napak Tilas Raja Salman 
Tapi jurusnya tak hanya promosi. Sebab, Kemenpar juga getol memoles destinasi-destinasi wisata halal atau family friendly uang juga sedang menjadi tren.

Untuk memudahkan informasi destinasi wisata halal, Kemenpar juga menyediakan platfor digital Indonesia Tourism Xchange (ITX). Pasar digital itu menyediakan fasilitas pencarian (look), pemesanan (book) dan pembayaran (payment).

Aplikasi digital ini mulai diperkenalkan kepada wisatawan Timur Tengah dan negara lainnya tahun ini. Kementerian Pariwisata mencatat tiga destinasi halal bagi wisatawan muslim di Indonesia, yakni Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat.

Namun, saat ini ITX baru sebatas penyediaan informasi. “Kami start dari informasi. Seperti mulai dari search dulu, lalu look. Book belum walaupun platform-nya sudah ada. Baru nanti payment-nya bekerja sama dengan bank,” tutur mantan direktur utama PT Telkom itu.

Seperti diketahui, Raja Salman beserta ribuan rombongannya pada awal April lalu mengunjungi Baliuntuk Liburan. Raja kelahiran 31 Desember 1935 itu bersama rombongannya menyewa empat hotel di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali.

Suasana Bali ternyata memikat Raja Salman. Mantan Gubernur Riyadh itu bahkan memperpanjang masa liburannya yang semula 4-9 Maret hingga 12 Maret. Menpar Arief Yahya terus menggoda pasar Timur Tengah dengan beragan promosi, termasuk Arabian Travel Mart 2017, minggu lalu 24-27 April 2017 di Dubai, Uni Emirate Arab.

Menteri Arief juga menggenjot sertifikasi halal buat industri pariwisata di tanah air. Semua orang Indonesia sudah tahu, bahwa di destinasi family friendly seperti Lombok, Sumbar dan Aceh itu sudah pasti 100% halal, tetapi bagi wisman, mereka butuh sertifikat resmi dari lembaga yang resmi juga. “Buat kita, mungkin ini dianggap sepele, tapi buat travellers, ini penting sekali,” kata Arief.

Bukan hanya itu, Menteri Arief juga sedang menyiapkan aplikasi untuk Family Friendly yang resmi dari Kemenpar. Ini untuk menjamin kemudahan akses informasi kepada wisman yang berasal dari Timur Tengah. “Lagi-lagi, Go Digital!” sebut pria asal Banyuwangi ini. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *