JAKARTA, BALIPOST.com – Kawasan Mandeh yang oleh Menpar Arief Yahya diperkenalkan sebagai Raja Ampat-nya Sumatera itu bakal punya acara besar. Itu setelah, Kementerian Pariwisata (kemenpar) bersama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan bakal menggelar Festival Pesona Mandeh (FPM) yang akan dilaksanakan pada tanggal 4-7 Mei 2017 di Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Sumatera Barat Raseno Arya mengatakan, persiapan FPM 2017 sudah 98 persen, promosi pra event juga gencar dilakukakan sebelum event berlangsung. Untuk mencapai kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara mencapai 20 ribu orang.

“Target 20 ribu di event perdana kami optimis tercapai, berbagai persiapan sudah kita kerjakan, baik pada saat pembukaan hingga penutupan sudah disiapkan secara matang di lapangan, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti komunitas, pegiat pariwisata, warga setempat dan rekan-rekan media massa cetak dan elektronik,” ujar Esthy.

Apa yang seru di Festival Pesona Mandeh 2017? Berbagai kegiatan akan hadir pada festival yang baru pertama kali diselenggarakan ini, terang Raseno, lebih lanjut ia mengatakan akan menampilkan beberapa kegiatan seperti festival kuliner, seni tradisi dan festival rebab serta lomba foto bawah air.

Baca juga:  Pemprov dan Industri Wisata Sumbar Antusias Sambut TO/TA Prancis
”Dalam event yang dipusatkan di kawasan Mandeh ini nantinya juga diadakan festival rabab yang akan memecahkan rekor MURI dengan peserta terbanyak, lalu ada Mandeh Joy Sailing, lomba perahu tradisional dan atraksi diving. Tidak hanya itu, Kegiatan pendukung FPM lainnya yang tidak kalah seru adalah pembukaan dan penutupan dihadiri artis ibu kota, para motor, eksebisi jump cliff, dan jet ski,” ujar Esthy yang diamini Raseno.

“Pada tanggal 5 Mei nanti, juga akan ada parede yang seru, sekitar 250 perahu tradisonal degan bermacam corak dan ragamnya melintasi seputaran kawasan Mandeh yang sangat menakjubkan,” ujar Raseno.

Masalah aksestabilitas, tambah Raseno jadi perhatian tersendiri, untuk menuju kawasan Mandeh dibutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dari Kota Padang. “Sudah terselesaikan pembebasan lahan sekitar kawasan Mandeh yang nantinya akan bangun jalan, tinggal pemrov dan pemkab yang selanjutnya memperbaiki infrastruktur jalan, agar jalan menuju Mandeh bagus, sehingga jarak tempuh dari kota Padang bisa memakan waktu cukup 40 menit,” Raseno yang juga berdarah Sumatera Barat.

Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda dan Olahraga Pessel, Zefnihan mengatakan, FPM ini merupakan sebuah media promosi dan memperlihatkan kesiapan kawasan Mandeh kepada wisatawan untuk dikunjungi. Masyarakat di Mandeh juga bersiap dalam menyambut para wisatawan yang datang dengan menyiapkan hidangan dan pelayanan berstandar internasional.

Masyarakat Mandeh juga telah diajak bersiap menyambut para wisatawan yang datang dengan menyiapkan hidangan dan pelayanan berstandar internasional. “Untuk festival kuliner kita menghadirkan 50 stand kuliner yang menyajikan beragama kuliner enak khas Ranah Minang. Pembukaan akan ada hiburan artis ibu kota diiringi pesta kembang api,” ujar Zefnihan.

Tidak hanya itu, Zefnihan menambahkan, FPM ini merupakan ajang promosi wisata bersama Kemenpar bersama Pemkab Pessel. Selain melibatkan komunitas, masyarakat dan pegiat wisata serta stakeholder, even ini juga akan diikuti sekitar 60 travel agent yang akan diajak berlayar dan melihat dari dekat potensi wisata di Mandeh.

“Sebelumnya kami juga sudah selenggarakan Familiarization Trip (Fam Trip) yang diikuti sekitar 60 travel agent sehingga mereka bisa melihat langsung dan membuat paket wisata untuk dijual ke wisatawan domestik dan mancanegara. Dengan begitu, diharapkan ke depan berefek pada peningkatan sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *