Wapres AS
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4). (BP/ant)
JAKARTA, BALIPOST.com – Ada kabar baik untuk percepatan pengembangan parwisata Borobubur yang menjadi ikon Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar). Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur telah diteken oleh Presiden Joko Widodo.

Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, saat dikonfirmasi di kompleks Istana Negara, Kamis (20/4). Dia mengatakan kementerian yang dia pimpin kebagian tugas membangun kawasan pariwisata terintegrasi, Joglosemar.

Bahkan, Arief mengatakan telah mengantongi lahan seluas 300 hektar untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Tugas utama badan otorita itu, adalah menbangun KEK tersebut menjadi pusat amenitas baru di dekat Borobudur.

“Kalau tanahnya sudah dapat 300 hektare. Di situlah yang akan dibangun semacam Nusa Dua, kawasan resort khusus, tourism resort,” ujar Arief.

Kawasan tersebut nantinya akan dikembangkan seperti Nusa Dua, Bali. Atau serupa Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Saat ini, Kemenpar tengah bersiap menggaet investor untuk membangun di sana.

Baca juga:  Duta Wisata dan Genpi Jateng Kembangkan Desa Wisata Pelangi Bejalen Ambarawa
Saat ditanya target yang diberikan Presiden Jokowi kepada Kemenpar untuk mengembangkan kawasan tersebut, Arief hanya mengatakan secepatnya. Apalagi, Perpres BOP Borobudur telah ditandatangani presiden.

“Badan Otorita Pariwisatanya (BOP) sudah beliau tandatangani. April tanggal 11 sudah tandatangan, tanggal 12 diundangkan. Bisa dicek. Kalau itu sudah ada bisa cepat seperti Danau Toba, sudah ada Badan Otoritanya, sudah ada orang yang fokus memikirkan itu,” jelas mantan dirut PT Telkom ini.

Terkait pertumbuhan wisatawan mancanegara yang ditarget untuk Borobudur, Arief menyebut angka 2 juta wisman, dari sebelumnya hanya 250 ribu di Borobudur dan 500 ribu Jawa Tengah. Dia berambisi untuk menyaingi Kuil Angkor Wat di Kamboja, yang memiliki pengunjuung 2,5 juta wisman setiap tahun.

Joglosemar menurut Menpar, tidak bisa dibangun parsial, tapi harus terintegrasi. Ikon-nya adalah Borobudur, untuk tiga kota Jogja Solo Semarang. “Nama dan pakor Borobudur sidah mendunia, karena heritage building itu memang yang terbesar di dunia. Jauh lebih tua dan lebih dihormati sebagai karya budaya bersejarah daripada Angkor Wat,” pungkas Arief.

Terpisah, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan jika Perpres BOP Borobudur telah diteken Presiden Jokowi. “Sudah ditandatangani,” jawabnya, melalui pesan singkat, Jumat (21/4). (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *