hamil
Ilustrasi. (BP/dok)
NEGARA, BALIPOST.com – Jumlah pengidap HIV/AIDS di Jembrana pada 2016 mengalami lonjakan. Bahkan dari data, setiap bulan muncul kasus baru rata-rata sembilan orang. Dengan rentang umur antara 20-45 tahun atau usia produktif.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, I Putu Suasta dikonfirmasi mengungkapkan kenaikan ini dipicu sejumlah faktor. Pertama, adanya survei bagi ibu hamil untuk diperiksa dengan tujuan melindungi bayinya agar tidak tertular, ketika terdeteksi terinfeksi. Kedua, dikarenakan aktivasi konselor melakukan konseling sehingga ditemukan kasus-kasus baru. Ketiga, perilaku hubungan seks yang tidak sehat.

Baca juga:  Meningitis Merebak di Buleleng, RSUD Rawat 2 Kasus Positif dan Sejumlah Pasien Suspek

Faktor ketiga ini, menurutnya, masih mendominasi penularan. Berbeda dengan jarum suntik narkoba yang jauh menurun. Ketaatan hubungan sex menggunakan kondom, tidak seperti menaati seperti mengganti jarum suntik baru. Dalam rehabilitasi bagi pecandu juga tergantikan tidak melalui suntik melainkan cairan berupa Metadon.

Dari data di KPA, terjadi lonjakan kasus baru pada 2016 lalu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2012 ditemukan 90 kasus, 2013 sebanyak 74 kasus dan tahun 2014 sudah 82 kasus. Sedangkan pada tahun 2016, tercatat ada 105 kasus baru. Secara kumulatif sejak tahun 2005 hingga 2017 (Maret) sudah ada 788 kasus HIV/AIDS. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Ini, Dampak Euphoria Demokrasi Tak Sehat
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *