Odalan di Tanah Lot
Pemangku sedang memberikan tirta pada umat usai persembahyangan di Pura Luhur Tanah Lot.(BP/Dokumen)
TABANAN, BALIPOST.com – Piodalan Pura Luhur Tanah Lot jatuh pada Rabu (19/4) hingga Sabtu (22/4) mendatang. Dari pengalaman selama piodalan selalu terjadi pembludakan pemedek untuk bersembahyang.

Karena berada di tengah laut, agar bisa menghaturkan sembah, pemedek harus datang saat air surut. Untuk itu, pihak manajemen DTW Tanah Lot mengeluarkan jadwal pasang surut air laut sebagai panduan pemedek saat bersembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot.

Manajer DTW Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana, Rabu (19/4) memaparkan jadwal pasang surut dikeluarkan untuk Rabu (19/4) hingga Sabtu (23/4). Jadwal tersebut antara lain untuk rabu jadwal surut terjadi pada jam 06.10 hingga 10.00 Wita dan 19.00 Wita hingga 24.00 Wita. Jadwal pasang terjadi pada jam 24.00 Wita hingga 05.00 Wita dan pada jam 11.00 Wita hingga 18.00.

Pada Kamis (20/4) jadwal surut terjadi pada jam 07.00 Wita hingga 10.00 Wita dan pada jam 21.00 Wita hingga 02.00 Wita. Sementara jadwal pasang jatuh pada jam 01.00 Wita hingga 06.00 Wita dan pada jam 11.00 Wita hingga 20.00 Wita.

Baca juga:  Libur Manis Galungan, Wisatawan dan Umat Hindu Padati Tanah Lot
Jadwal pasang surut Jumat (21/4) adalah untuk surut dari jam 09.00 Wita hingga 11.00 Wita dan dari jam 22.00 Wita hingga 04.00 Wita. Untuk pasang dari jam 03.00 Wita hingga 08.00 wita dan dari jam 13.00 Wita hingga 21.00 Wita.

Sementara untuk Sabtu (22/4) jadwal surut airblau terjadi pada pukul 13.00 Wita hingga 16.00 Wita dan pada pukul 23.00 Wita hingga 05.00 Wita.

Toya melanjutkan antrean pemedek sudah terlihat sejak pagi. Piodalan di Tanah Lot ini juga bersamaan dengan Pura Batu Bolong dan Pura Penataran di kawasan di Tanah Lot. Dalam pelaksanaan piodalan, pihak manajemen mendapatkan bantuan dari teruna teruni dari Desa Pekraman Beraban yang ngaturang ayah secara bergilir. Mereka sudah mulai ngayah dari Minggu (16/4). “Jadi dari masing-masing banjar adat di Desa Pekraman Beraban, secara bergiliran sekaa teruna teruninya ngaturang ayah di Pura Luhur Tanah Lot. Biasanya mereka secara bergilir dari pagi sampai malam hari,” jelasnya.

Ia melanjutkan selain saat air laut sedang pasang, pihak panitia juga memasang tali sepanjang area beji. Fungsinya untuk membantu pemedek yang akan bersembahyang ke luhur ataupun yang akan mepamit selesai bersembahyang. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *