DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus pembunuhan sopir bus, Mistari masih didalami pihak kepolisian. Sedangkan pelaku Rahmat Taufik masih dirawat di RSUD Wangaya karena tangannya luka. Sedangkan Kapolsek Denpasar Barat (Denbar) Kompol Wisnu Wardana mengatakan, pihaknya masih mendalami ada unsur berencana atau tidak kasus ini.

“Di tas pelaku ada pisaunya, ini yang masih kami selidiki apakah pisau itu selalu dibawa atau memang dipersiapkan untuk membunuh korban? Akan dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban,​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​” ungkap Kompol Wisnu, Jumat (14/4).

Baca juga:  Kasus Pembunuhan di Tukad Bilok, Ini Motif Dua WN India

Sedangkan informasi di lapangan, setibanya di Terminal Ubung, pelaku sempat diajak minum miras oleh korban di sana. Pasalnya pelaku sempat jadi calo tiket bus di Terminal Ubung sehingga banyak yang kenal. Usai minum, pelaku diajak menginap di kos korban.

Terkait informasi itu, Kapolsek Denbar akan menindaklanjutinya dan minta keterangan teman-teman korban serta pelaku di Terminal Ubung. “Pelaku masih dirawat sehingga belum maksimal bisa dimintai keterangan,” kata mantan Kasat Reskrim Polres Badung ini.

Baca juga:  Dua ODGJ Ini Dipasung Bertahun-tahun

Wisnu mengungkapkan korban tinggal sendiri di kos, sementara istri dan anaknya tinggal di Jember, Jawa Timur. “Mereka ini teman baik dan pernah kerja bareng di Terminal Ubung. Soal istri pelaku masih kami selidiki, apa benar dia di Bali atau tidak,” tegasnya.

Sebelumnya, penghuni rumah kos di Jalan Karya Makmur Gang Mukuh Sari No. 2, Denpasar Barat (Denbar), Jumat (14/4), geger. Rahmat Taufik (34) pekerjaan calo tiket bus membantai temannya, Mistari (33) hingga tewas. Mayat korban ditemukan polisi tergeletak di teras kamar nomor 10 yang ditempatinya.(kerta negara/balipost)

Baca juga:  Gigit Kepala Bocah, Anjing Diobservasi Dua Minggu

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *