Lets Capture Kemenpar
Arief Yahya. (BP/ist)
JAKARTA, BALIPOST.com – Fotografi begitu istimewa di mata Menpar Arief Yahya. Pertama, turisme dan fotografi berjalan seiring. Tanpa fotografi, promosi turisme sulit dilakukan. Di sisi lain, fotografi juga makin maju karena adanya pariwisata. Karenanya, pada 20 April 2017 nanti, Kementerian Pariwisata tak ragu menggelar ‘Lets Capture.

Lantas apa sih Lets Capture itu? Mengapa juga itu ikut digelar Kemenpar? “Ini semacam pelatihan untuk meningkatkan kompetensi fotografer kementerian. Pesertanya nggak cuma dari Kemenpar.Fotografer profesional dan tim dokumentasi Kementerian dan Lembaga Negara lainnya juga ikut kami undang. Jadi ada unsur kerjasama lintas sektor, dalam rangka Indonesia incorporated,” tutur Plh Karo Komblik Kemenpar Iyung Masruroh, Kamis (13/4).

Arbain Rambey, fotografer yang difollow 82.600 orang di Instagram ikut diundang. Begitu juga Darwis Triadi, Oscar Matulloh, Adek Berry,Edy Santoso, Angga Sasongko hingga Jozz Fellix. Nuansanya nanti disebut-sebut seperti ‘lebarannya’ fotografer nasional karena nama-nama top hadir semua.

Bahkan fotografer Kemenlu, Kemenko Kemaritiman, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Keuangan, Kemenkominfo, Kemen PUPR, Kemenhub, Kemendikbud, Kemenpora, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemen PAN-RB, Kemenkop dan UKM, BNPB, juga ikut diundang ke acara.

Baca juga:  Kemenpar Raih "The National Booth With Impressive Decoration Award" di VITM 2017
Semua akan berbaur jadi satu bersama tim fotografi Kementerian Pariwisata RI. “Kerjasama Indonesia Incorporated menjadi spirit kekuatannya. Ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional,” katanya.

Kebetulan, promosi turisme sedang dipacu habis-habisan. Dan fotografi ikut menjadi ‘mata’ dari semua promosi yang dilakukan. Semua keindahan, panorama keren, menjadi jendela sebelum orang memutuskan berwisata ke suatu daerah.

Menpar Arief Yahya menyebut agenda Lets Capture ini cukup strategis. Dasarnya jelas! Fotogafi sudah menjadi lifestylenya dari turisme. Tanpa fotografi, promosi turisme sulit dilakukan. Di sisi lain, fotografi juga makin maju karena adanya pariwisata.

“Dulu orang memotret, dicetak, disimpan. Sekarang orang memotret langsung share ke Instagram, Facebook dan Twitter. Ini juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi dan koordinasi tim dokumentasi Kementerian Pariwisata dengan tim dokumentasi Kementerian dan lembaga negara lainnya, serta fotografer profesional,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Output yang dicari, tentu foto-foto berkualitas. Yang punya ‘ruh’, punya sisi humanis, dramatik dan bisa mempoplerkan Pesona Indonesia kemana-mana. “Jadi setelah acara jangan lupa eksplorasi sudut-sudut keindahan Pesona Indonesia. Jangan lupa viralkan ke dunia maya,” tuturnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *