JAKARTA, BALIPOST.com – BNI mencatat laba sebesar Rp 3,23 triliun atau tumbuh 8,5% dibandingkan laba yang diraih pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih ini ditopang antara lain oleh fungsi intermediasi BNI yang tetap solid dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi produktif, terutama infrastruktur. Kredit tumbuh 21,4% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 396,52 triliun.

Dirut BNI Achmad Baiquni menuturkan, BNI meyakini pembiayaan pada sektor infrastruktur merupakan pilihan terbaik karena selain turut mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur, juga memberikan berkah bagi bisnis BNI secara keseluruhan.

Dengan menyalurkan kredit ke infrastruktur, kata dia, BNI memperoleh peluang pengembangan bisnis penting dari supply chain financing mulai dari hulu ke hilir, sehingga memunculkan sumber-sumber pendanaan baru dan fee based income baru dari segmen korporat, antara lain dari syndication fee, trade finance, garansi bank, hingga cash management fee.

Baca juga:  Ini Jumlah Uang Tebusan yang Dihimpun BNI
Kucuran kredit yang tumbuh positif tersebut diiringi dengan pengelolaan risiko kredit yang stabil. Langkah-langkah yang diambil BNI untuk mengelola risiko tersebut antara lain dengan melakukan restrukturisasi kredit, dimana ratio kredit yang direstrukturisasi terhadap total kredit menurun dari 8,0% pada akhir tahun 2016 menjadi 7,8% pada kuartal I 2017, yang berarti terjadi perkembangan yang positif. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *