Warga Kepuh
Warga meminta agar infrastruktur jalan di Kepuh ditangani. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Puluhan kepala keluarga (KK) di Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo belum tersentuh perbaikan jalan ke permukiman mereka. Jalan menuju rumah warga sudah menjadi tanah dan becek saat hujan.

Warga sudah hampir 10 tahun ini berharap adanya perbaikan jalan minimal rabat beton. Tetapi hingga saat ini, apalagi ketika dana dari pemerintah pusat sudah difokuskan untuk pembangunan di desa, jalan tersebut masih tanah.

Sejatinya warga sudah beberapa kali mengusulkan hal tersebut, tetapi belum terealisasi hingga bertahun-tahun. Ketut Budiarsa, salah seorang warga Banjar Kepuh, mengatakan jalan ke permukiman penduduk tersebut sepanjang 200 meter lebih.

Baca juga:  Jalan di Pebuahan Banyubiru Hancur Lebur dan Berlubang
Akses jalan ini menghubungkan jalan desa ke permukiman warga. Sedikitnya ada 50 KK yang tinggal di permukiman ini. “Jalannya rusak parah, apalagi kalau hujan becek sulit dilalui kendaraan. Kami sangat berharap ini diperbaiki, kok jalan (gang) yang lain sudah. Padahal untuk di banjar Kepuh ini lebih dulu diajukan,” terang Budiasa.

Di sisi lain, Anggota Komisi C DPRD Jembrana, I Putu Kamawijaya, mengungkapkan kondisi seperti ini harus diperhatikan oleh pemerintah daerah apalagi kewenangan saat infrastruktur saat ini ada di desa. Pihaknya meminta Inspektorat, PMD dan PU agar melakukan pemantauan ke desa hingga banjar guna memantau dan melakukan pengawasan pemerataan pembangunan infrastruktur pedesaan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *