SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pura Dasar Buana di Desa Pakraman Gelgel, Klungkung melaksanakan karya pemacekan agung pujawali Ida Bethara yang dimulai pada Minggu (9/4). Menjelang pujawali Ida Betara, sudah banyak masyarakat yang berdatangan untuk menghaturkan persembahyangan.

Selama persiapan pelaksanaan pujawali yang dimulai sejak bulan lalu, masyarakat dari berbagai daerah banyak yang menghaturkan bakti. Bahkan banyak juga masyarakat yang menghaturkan Upacara Guru Piduka di pura yang telah ada pada zaman Kerajaan Dalem Waturenggong tersebut.

Pantauan Wartawan Bali Post, Jumat (7/4) terlihat pemedek menghaturkan bakti di pelinggih Ratu Pasek Pura Dasar Buana Gelgel. Menurut Penyarikan Desa Pakraman Gelgel Gede Eka Sumaya Putra didampingi Pesedahan I Made Suryawan, sudah banyak pemedek yang datang melaksanakan persembahyangan menjelang piodalan di Pura Dasar Buana.

Baca juga:  Puncak Pujawali Pura Luhur Batukaru Dipadati Pemedek
Bahkan pada hari-hari biasa pun, banyak masyarakat yang melaksanakan persembahyangan di pura tersebut. Hanya saja, akhir-akhir ini banyak masyarakat yang melaksanakan Upacara Guru Piduka dengan berbagai alasan seperti sakit yang tidak sembuh berbulan-bulan.

Untuk tetap dapat melayani masyarakat yang hendak bersembahyang di Pura Dasar Buana Gelgel, petugas pun disiapkan 24 jam berjaga di pura. Sumaya menambahkan, pelaksanaan pujawali di Pura Dasar Buana akan dilaksanakan mulai Minggu (9/4) diawali dengan upacara nedunang Ida Betara dari gedong penyineban yang dimulai pukul 09.00 wita.

Masyarakat pun dapat melaksanakan persembahyangan mulai hari Minggu setelah pelaksanaan nedunang selesai. Puncak karya pujawali Ida Bhatara akan dilaksanakan pada Soma Kliwon (10/4) tepat pukul 13.00 wita.

Pelaksanaan pujawali ini akan diakhiri dengan Upacara Nyineb pada Kamis Pon (13/4). Untuk menjaga agar pelaksanaan persembahyangan berjalan tertib dan nyaman, panitia karya telah membagi antrian menjadi tiga tahap yakni jaba sisi untuk tahap pertama, jaba tengah dan pada pintu masuk menuju utama mandala. “Dengan menggunakan sistem antrian ini masyarakat bisa menunggu giliran bersembahyang dengan beristirahat di wantilan,” jelasnya.

Untuk tempat parkir kendaraan roda empat akan dipusatkan di Gor Sweca Pura Gelgel. Sementara untuk kendaraan roda dua bisa mengambil parkir di sepanjang jalan Desa Pakraman Gelgel.

Selain pelaksanaan pujawali, Desa Pakraman Gelgel juga sedang mempersiapkan untuk pelaksanaan upacara Karya Agung di 2018. Upacara yang sudah ratusan tahun tidak dilaksanakan tersebut akan mengambil tingkatan utamaning utama. Upacara Karya Agung ini diperkirakan terakhir dilaksanakan pada Zaman Kerajaan Ida Dalem Watu Renggong. (Dewa Farendra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *