Megoak-goakan
Dua kelompok sekaa truna di Desa Panji, mementaskan permainan Megoak-goakan. (BP/mud)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Permainan Megoak-goakan peninggalan Raja Buleleng Ki Barak Panji Sakti hingga sekarang tetap lestari di kalangan warga Buleleng utamanya di Desa Panji, Kecamatan Sukasada. Permainan ini diciptakan pada saat Raja Buleleng Ki Barak Panji Sakti akan menyerang Kerajaan Blambangan dan ke Kabupaten Jembrana.

Permainan ini dipercaya memiliki “taksu” membangkitkan semangat rakyat untuk bersatu dan bergabung menjadi Pasukan Goak yang akan memperluas daerah kakuasaan di bawah kendali sang raja pada masa itu. Mengenang dan melestasrikan permainan bernuansa sejarah itu, warga di Desa Panji memiliki kebiasaan untuk mementaskan permainan tersebut setiap hari Ngembak Geni (sehari setelah Nyepi).

Baca juga:  Tradisi "Nyakan Diwang" di Kayuputih
Tradisi itu dilakukan pada Rabu (29/3). Dua Sekaa Truna di Desa Panji mementaskan permainan Megoak-goakan di lapangan umum desa setempat. Permainan kali ini bertepatan dengan hari jadi Kota Singaraja ke 413 yang jatuh pada Kamis (30/3).

Dalam permainan itu, dua Sekaa Truna mementaskan permainan di tengah lapangan yang telah digenangi air setinggi lutut orang dewasa. Permainan bertambah seru dengan iringan tabuh Beleganjur dan sorak sorai penonton yang meramaikan pementasan.

Tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Buleleng Mangku Ariawan di sela-sela pementasan mengatakan, warga terutama kalangan generasi muda di desanya tidak pernah absen mementaskan permainan Megoak-goakan. Hal ini diakuinya snagat positif. Sebab, kalangan generasi muda mulai “melek” dan mencintai permainan tradisional. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *