Pengurus HKTI Bali untuk periode 2017-2022 saat berkunjung ke Kantor Bali Post, Senin (13/3). (BP/edi)
DENPASAR, BALIPOST.com – Pertanian perlu blue print untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, perlu ada zonasi yang jelas terkait produk yang dihasilkan sehingga ketika panen harga produk tidak anjlok. Demikian diungkapkan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali, Prof. Dr. Ir. Nyoman Suparta, MS, MM saat berkunjung ke Kantor Bali Post, Senin (13/3).

Suparta menjelaskan pertanian Bali sebenarnya sangat menjanjikan. Bahkan, ia percaya jika pertanian ini tak akan ditinggalkan asalkan pemerintah mau serius untuk memperhatikan keberlangsungan sektor ini.

Ia mengutarakan masalah terbesar dari pertanian adalah pemasaran. Untuk itu, Suparta mengatakan HKTI akan mengusulkan dibangunnya pasar induk. “Keberadaan pasar induk ini akan mampu meningkatkan kualitas dan percaya diri petani,” katanya.

Baca juga:  Lahan Pertanian Terendam Air Danau Buyan Mencapai 35 Hektar
Dalam kesempatan itu, Suparta yang sudah ketiga kalinya terpilih sebagai Ketua HKTI Bali membawa pengurus HKTI 2017-2022. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Bidang Penyuluhan, Diklat, dan Kerjasama Antar Lembaga, Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, MSi, Wakil Ketua Bidang Permodalan, Perbankan, Investasi, Koperasi, UMKM dan Pemasaran, Dewa Ketut Nuradja Nasa, SE, MM, Wakil Ketua Bidang Wanita dan Pemuda Tani Indonesia, Tutik Kusuma Wardhani, SE, MM, M.Kes, Sekretaris, Dr. Ir. Dewa Nyoman Sudita, dan Wakil Sekretaris, Dewa Putu Semara Yana, SP. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *