DENPASAR, BALIPOST.com – Hari Raya Nyepi yang merupakan peringatan Tahun Baru Caka akan berlangsung Selasa (28/3). Sejumlah hotel pun mulai menyiapkan paket untuk mengakomodasi keinginan wisatawan merasakan suasana Nyepi di Bali.
Aston Denpasar Hotel & Convention Center misalnya. Hotel yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto ini menawarkan paket menginap 3 hari 2 malam yang berlaku mulai 27 hingga 29 Maret. Paket ini sudah termasuk sarapan untuk 2 orang, 1 kali makan siang dan makan malam pada saat Nyepi.
Menurut Director of Sales Aston Denpasar, Lilik Amini, keunikan Nyepi yang membuat Bali berhenti beraktivitas selama 24 jam menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Ia mengatakan Aston Denpasar sudah menawarkan paket Nyepi ini dari tahun ke tahun dan selalu tinggi okupansinya. “Bahkan biasanya selalu di atas 80 persen,” ungkapnya.
Selama Nyepi berlangsung, jelasnya, para tamu yang menginap dapat menikmati beragam aktivitas di dalam hotel, antara lain, marathon film untuk anak-anak dan kids corner seperti kegiatan mewarnai, kelas memasak, art balloon, dan kids playground. Aston Theater juga tersedia bagi para tamu yang ingin menghabiskan waktu untuk menikmati box office dengan berbagai pilihan film. Movie channel juga tersedia selama 24 jam di saluran televisi yang dapat dinikmati dari dalam kamar tamu.Penawaran paket Nyepi juga dilakukan Aston Kuta Hotel & Residence. Menurut General Manager Aston Kuta, Irmanjah Mardewa, paket yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan Aston Denpasar. Para tamu bisa menikmati aktivitas di dalam hotel seperti ‘little chef’ untuk anak-anak, movie time, dan juga kelas yoga untuk pengembangan spiritual melatih tubuh dan pikiran.
“Paket ini dilengkapi dengan penjemputan ke airport, welcome massage, dan diskon 50 persen untuk pemesanan awal paling lambat 7 hari sebelum Nyepi,” jelasnya.
Ia memastikan para tamu yang memilih untuk menghabiskan waktu di Bali pada saat Nyepi akan mendapatkan pengalaman dari atmosfir yang bersih dengan ketenangan dan kedamaian. “Tamu juga bisa menikmati langit penuh dengan bintang yang sangat luar biasa di malam hari karena masyarakat tidak menghidupkan lampu di malam tersebut,” kata Irmansjah. (Diah Dewi/balipost)
